Setelah membaca materi PPT dan e-book yang terdapat di Spada terkait materi pertemuan ke-28. Silahkan Anda analisis kasus berikut dan hubungkan dengan materi Inovasi, Intrapreneurship, dan Kreativitas hari ini.
Dilarang meng-COPY PASTE jawaban dari sesama rekan atau sumber lain.
Minnesota Mining and Manufacturing Co awalnya adalah perusahaan pertambangan. Namanya dikenal dengan 3M , bukan karena bisnis pertambangannya melainkan sebagai produsen Post It, kertas kecil dengan lem perekat yang mudah lepas, yang ternyata sangat membantu para pekerja kantoran dalam memberikan catatan.
Perusahaan ini didirikan tahun 1902 di “the Lake Superior town of Two Harbors”, Minnesota, Amerika Serikat. Melalui pergulatan bisnisnya yang pasang surut, pada tahun 1980 3M tiba-tiba melejit namanya karena produk yang bisa dibilang sangat sederhana, yaitu kertas kecil untuk menulis memo, sebagai pembatas halaman buku yang sedang dibaca atau untuk menulis catatan penting untuk diri sendiri.
Nama lengkapnya 3M Post-it Notes, terkenal dengan nama Post It. Bagi orang kantoran pasti sering menggunakannya. Bagaimana 3M bisa menemukan ide membuat kertas warna warni dengan lem perekat yang tidak terlalu kuat? Inilah yang menarik untuk dikaji. Perusahaan ini tidak secara sengaja melakukan riset dan menggali ide menciptakan kertas dengan perekat.
Awalnya adalah seorang bernama Spencer Silver yang mengembangkan produk perekat tapi dianggap gagal karena lem ciptaannya tersebut tidak dapat merekat dengan baik. Karena daya rekat kurang baik, maka produk ini dianggap sebagai produk gagal. “Lupakan saja,” kata manajemen perusahaan. Beberapa waktu kemudian ada kompetisi ide kreatif yang diselenggarakan manajemen 3 M untuk para karyawannya, dalam rangka mengembangkan produk perusahaan.
Ary Fry, salah seorang karyawan, sedang menggali ide bagaimana cara membuat pembatas halaman buku yang mudah digunakan. Kebiasaannya saat itu adalah memberikan pembatas pada buku yang ia baca namun pembatas tersebut berserakan bahkan berjatuhan di lantai. Dia kemudian teringat salah satu koleganya yang bernama Spencer Silver yang pernah gagal mengembangkan produk perekat.
Fry mencoba lem tersebut pada sebuah kertas dan menjadikannya pembatas buku yang sedang ia baca. Kertas tersebut dapat menempel dengan baik namun juga saat dilepas tidak merusak buku yang ia baca. Tidak hanya itu, selain sebagai pembatas buku, siapapun bisa memanfaatkan kertas ini untuk menulis catatan penting, menulis pesan dan membuangnya jika sewaktu-waktu tidak dibutuhkan.
Ary Fry berhasil menggali ide dari “produk gagal” berupa lem yang tidak merekat dengan kuat karya Spencer Silver menjadi menjadi lem untuk kertas yang bisa ditempel di mana saja dan bisa dilepas kapan saja.
Atas ide kreatifya Ary Fry akhirnya memenangkan hadiah besar dari kompetisi tersebut dan hasil penemuannya yang disebut Post It Notes menjadi produk yang laku keras di berbagai negara. Hingga saat ini Brand Post-it sudah memiliki lebih dari 4.000 varian produk dan telah menjadi merek yang terkenal dan sangat disukai di seluruh dunia.
Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, silahkan Anda analisis bagaimana Intrapreneurhsip Karyawan dapat berkembang di sebuah perusahaan dan bagaimana cara-cara perusahaan dapat memacu kreativitas karyawannya agar mampu berinovasi demi kebaikan perusahaan di masa depan.
Tuliskan jawaban Anda pada kolom komentar di bawah ini!